TIMES CILEGON, JAKARTA – Indonesia tengah menyaksikan lahirnya babak baru dalam dunia balap sepeda motor internasional.
Nama Veda Ega Pratama kini menjadi sorotan setelah mencetak sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang meraih kemenangan di ajang prestisius Red Bull MotoGP Rookies Cup 2025.
Pembalap muda berusia 16 tahun asal Gunungkidul, Yogyakarta, ini membuktikan kualitasnya di Sirkuit Mugello, Italia, dengan merebut dua kemenangan sekaligus pada 22 Juni lalu.
Dalam persaingan yang ketat bersama 16 pembalap muda berbakat dari seluruh dunia, Veda tampil gemilang dengan mengalahkan David González (Spanyol) dan Giulio Pugliese (Italia), di mana 17 pembalap hanya dipisahkan oleh dua detik—sebuah bukti bahwa Veda bukan hanya cepat, tapi juga tangguh.
“Tidak ada strategi khusus. Saya hanya berusaha menekan sejak awal dan fokus hingga garis finis,” ungkap Veda usai balapan, menegaskan sikap mentalnya sebagai seorang pejuang sejati.
Kemenangan ini menjadi momentum penting bagi Veda setelah ia sempat mengalami cedera pada putaran pertama FIM JuniorGP World Championship di Estoril, Portugal, yang memaksanya gagal finis.
Ia juga hanya mampu menempati posisi ke-21 di putaran kedua di Jerez, Spanyol. Namun, hasil manis di Mugello menjadi titik balik dan suntikan kepercayaan diri menuju putaran ketiga JuniorGP di Sirkuit Magny-Cours, Prancis, pada 6 Juli mendatang.
“Pastinya saya ingin tampil lebih baik dari kemarin,” ucap Veda dalam keterangannya di Jakarta.
Menghadapi tantangan baru di Magny-Cours, Veda kini memfokuskan diri pada peningkatan aspek teknis seperti pengereman, pengelolaan suhu lintasan, hingga membaca arah angin demi performa ban yang optimal.
Dukungan dari Astra Honda Racing Team serta komunitas balap nasional menjadi energi tambahan dalam upayanya mencetak hasil terbaik.
Tak hanya Veda, Indonesia juga akan diwakili oleh Kiandra Ramadhipa di kelas European Talent Cup—dua nama yang menandai eksistensi serius Indonesia dalam ekosistem FIM JuniorGP, jalur penting menuju jenjang tertinggi MotoGP.
Sejak menjadi juara Asia Talent Cup 2023 dengan sembilan kemenangan dari 12 seri, Veda telah menunjukkan bahwa Indonesia bukan sekadar penonton dalam kancah balap dunia. Ia adalah bukti bahwa kerja keras, bakat, dan dukungan sistematis bisa mengantar pembalap muda Tanah Air bersaing di level tertinggi.
Kemenangan di Mugello juga sarat makna emosional: Veda bukan hanya pembalap bertalenta, tapi juga sosok yang mampu bangkit dari cedera dan tekanan. Dalam balapan yang penuh drama, ia menunjukkan karakter sejati pembalap—berani mengambil risiko, tenang di bawah tekanan, dan konsisten dari awal hingga akhir.
Sementara itu, putaran berikutnya di Prancis akan menjadi seri ketujuh dari total 14 balapan musim ini. Dengan momentum yang sedang berpihak padanya, Veda memiliki peluang besar untuk terus merangkak naik di klasemen dan menegaskan diri sebagai aset masa depan Indonesia di dunia MotoGP.
“Saya sangat berterima kasih atas semua dukungan. Ini menjadi motivasi besar untuk terus mengejar mimpi menjadi pembalap Indonesia pertama di MotoGP,” tegas Veda.
Kisah Veda Ega Pratama bukan hanya tentang kecepatan di lintasan. Ini adalah cerita tentang harapan baru, tentang generasi muda Indonesia yang siap bersaing di panggung dunia. Dari sirkuit Mugello hingga Magny-Cours, dunia kini mulai mengenal potensi Indonesia di lintasan balap motor—dan ini baru permulaan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Veda Ega Pratama dan Lahirnya Babak Baru Indonesia di Dunia Balap MotoGP
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |