TIMES CILEGON, MAJALENGKA – Dalam satu pekan terakhir, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, digegerkan oleh lima peristiwa dramatis yang menyentak kesadaran publik akan pentingnya keamanan anak, integritas aparatur, dan pengawasan sosial.
Berikut rangkuman kejadian yang mengundang perhatian luas, sekaligus panggilan bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih waspada.
1. Pembunuhan Bocah di Toilet Masjid
Sebuah tragedi mengguncang Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, ketika seorang bocah berusia 11 tahun ditemukan tewas di toilet masjid setempat.
Pihak Polres Majalengka berhasil mengungkap pelaku dalam waktu kurang dari 2×24 jam, yang diduga melakukan kekerasan hingga korban meregang nyawa.
Kejadian ini bukan sekadar angka statistik — melainkan laku kejahatan yang menghancurkan rasa aman masyarakat, dan menjadi panggilan untuk memperketat pengawasan atas ruang publik, khususnya yang melibatkan anak-anak.
2. Kakek Rela Berkorban Demi Cucu di Dasar Sumur
Di Desa Waringin, Kecamatan Palasah, kisah heroik sekaligus tragis muncul ketika seorang kakek berusia 71 tahun meregang nyawa saat menyelamatkan cucunya yang terjatuh dalam sumur sedalam 15 meter.
Keberanian yang menginspirasi sekaligus menyayat hati ini menggambarkan betapa cinta keluarga dapat hadir dalam situasi paling gelap — dan sekaligus menjadi pengingat bahaya tersembunyi yang mengintai anak-anak di lingkungan sekitar.
3. Skandal Pejabat: Hamili Perempuan, Damai Namun Disanksi
Sebuah kasus kepegawaian dan moral muncul di tubuh pemerintahan Kabupaten Majalengka ketika seorang pejabat, berinisial E diduga menghamili seorang perempuan (Y).
Meski telah diselesaikan dengan damai secara musyawarah, pemerintahan daerah tetap menjatuhkan sanksi disiplin berupa penurunan jabatan selama 12 bulan.
Kasus ini menegaskan bahwa integritas publik bukan hanya soal tindakan kriminal besar, tetapi juga soal akuntabilitas pejabat terhadap standar moral, etika dan kepercayaan masyarakat.
4. Korupsi Sewa Tanah: Mantan Dirut PT SMU Ditahan
Penegakan hukum terhadap penyalahgunaan aset daerah kembali tampil nyata saat Kejaksaan Negeri Majalengka menahan mantan Direktur Utama PT SMU, berinisial DS, dalam dugaan korupsi sewa tanah milik Pemkab Majalengka senilai Rp2,369 miliar.
Kasus ini menggambarkan bahwa pengawasan tata kelola keuangan daerah harus lebih diperkuat, dan bahwa penegakan hukum terhadap aset publik adalah keharusan dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
5. Pengungkapan 11 Kasus Narkoba dalam Dua Bulan
Dalam periode September hingga Oktober 2025, Satresnarkoba Polres Majalengka mengungkap 11 kasus narkoba dan mengamankan 11 tersangka dengan barang bukti sabu, tembakau sintetis, psikotropika dan obat keras ilegal.
Operasi ini menjadi bukti bahwa peredaran narkoba tetap menjadi ancaman serius bagi generasi muda, sehingga sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat menjadi kunci dalam memutus mata rantai kejahatan tersebut.
Lima peristiwa terheboh ini, mulai dari kejahatan brutal terhadap anak, tragedi kasih keluarga, skandal aparatur, korupsi aset, hingga perang melawan narkoba, bersama sama menegaskan bahwa keamanan, kejujuran, dan perlindungan generasi muda adalah tugas seluruh komponen masyarakat Majalengka.
Pemerintah bersama aparat terkait menyerukan agar warga aktif bekerjasama dalam pengawasan sosial, memberikan laporan cepat terhadap kejanggalan, serta menumbuhkan budaya melapor dan saling menjaga.
Semoga rangkaian peristiwa di Kabupaten Majalengka ini tidak hanya menjadi catatan kelam, tetapi juga pemicu perubahan menuju Majalengka langkung SAE, lebih aman, berintegritas, dan berdaya juang tinggi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lima Kasus Terheboh di Majalengka yang Menggemparkan Publik dalam Sepekan
| Pewarta | : Jaja Sumarja |
| Editor | : Ronny Wicaksono |