TIMES CILEGON, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa hilirisasi menjadi langkah strategis dalam meningkatkan nilai tambah sektor perkebunan nasional. Upaya ini mencakup program replanting dengan tanaman baru yang akan mendorong produktivitas sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
“Sesuai gagasan besar Bapak Presiden, kita ingin hilirisasi pertanian agar tercipta nilai tambah,” ujar Amran di Surabaya, Rabu (17/9/2025).
Pemerintah, kata Amran, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun untuk mendukung hilirisasi pertanian. Dana ini dialokasikan untuk berbagai program, termasuk penyediaan bibit unggul yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Menurut Amran, program ini bukan hanya soal produksi, melainkan juga menyangkut masa depan lapangan kerja.
“Program ini diharapkan mampu menciptakan 1,6 juta lapangan kerja,” tegasnya.
Fokus ke Sektor Tebu
Dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp1,6 triliun difokuskan untuk program replanting atau bongkar ratoon di sektor tebu. Langkah ini mencakup areal seluas 100 ribu hektare secara nasional, yang ditargetkan memperkuat pondasi menuju swasembada gula.
Amran pun mengajak para petani untuk segera mengambil bagian dalam program ini.
“Kami ingin sampaikan ke petani, ayo segera bongkar ratoon, pemerintah sudah mencairkan dana. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan cepat,” kata Amran.
SGN Siap Kawal Swasembada Gula
Dukungan terhadap program hilirisasi juga datang dari BUMN sektor perkebunan. Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, menegaskan bahwa pihaknya siap mengawal amanah negara ini.
“Hilirisasi bukan sekadar program, melainkan amanah negara yang harus kami kawal. Untuk itu PT SGN menempatkan komoditas tebu sebagai prioritas strategis demi tercapainya swasembada gula nasional,” ujarnya.
Dengan strategi hilirisasi, pemerintah berharap tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendorong industri berbasis hasil perkebunan dalam negeri. Kehadiran industri turunan akan menciptakan nilai tambah, memperluas peluang kerja, dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor pertanian global. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hilirisasi Perkebunan, Mentan RI Gelontorkan Rp9,95 Triliun untuk Petani
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |