TIMES CILEGON, CIANJUR – Wajah kawasan Bojong Meron (Bomero Citiwalk) di Kabupaten Cianjur bersiap menyambut babak baru. Upaya penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya memadati Jalan Mochmad Ali kini menjadi fokus utama pemerintah daerah.
Langkah ini bukanlah tindakan sepihak, melainkan bagian dari program besar untuk mempercantik dan menata ulang area perkotaan, termasuk Alun-Alun Cianjur.
Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas KUKM Perdagangan dan Perindustrian Menengah Kabupaten Cianjur turun tangan untuk memindahkan ratusan PKL ke lokasi baru.
Plt Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Djoko Purnomo, mengatakan bahwa penertiban ini dilakukan secara persuasif. Dia menjelaskan bahwa pihaknya mengimbau para pedagang untuk pindah secara mandiri ke tempat relokasi yang sudah disediakan.
"Awalnya, Bojong Meron ini memang bukan kawasan pasar, makanya pedagang seharusnya kembali ke pasar yang sudah disediakan," katanya dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (19/9/2025).
Lebih lanjut Djoko mengungkapkan bahwa pemerintah telah memasang spanduk imbauan di lima titik untuk mengajak para pedagang pindah demi menata kembali kawasan ini agar lebih rapi dan indah.
Djoko Purnomo menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada penolakan dari para pedagang. Meskipun demikian, tim tetap melakukan pendataan untuk memastikan penempatan yang sesuai aturan.
Kemudian ia menjelaskan bahwa pedagang yang memiliki lapak resmi akan dikembalikan ke lokasi semula, sementara yang tidak memiliki lapak akan diarahkan ke area lain yang telah ditentukan.
"Program penataan ini bukan hanya untuk memperindah wajah kota, tapi juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat," ujarnya. Ia menambahkan bahwa semua pihak harus berperan agar masyarakat memahami kebijakan ini dibuat untuk kepentingan bersama.
Di sisi lain, Kepala UPTD Pasar Induk Cianjur, Handika Firdaus, memastikan bahwa sebanyak 215 lapak sudah disiapkan di blok los eks Bandar sebagai tempat relokasi bagi pedagang terdampak.
"Tempat sudah kami siapkan. Seharusnya para pedagang pindah secara mandiri karena lokasi barunya telah disediakan oleh Dinas KUKM Perdagangan dan Perindustrian Menengah Kabupaten Cianjur," kata Handika.
Lebih jauh dia meyakini bahwa dengan relokasi ini, kawasan Bojong Meron dapat kembali berfungsi sesuai peruntukannya, sementara para pedagang tetap dapat melanjutkan aktivitasnya di lokasi yang lebih tertata dan kondusif.
"Penataan ini diharapkan menjadi solusi win-win bagi pemerintah, masyarakat, dan para pedagang, menciptakan Cianjur yang lebih rapi dan nyaman bagi semua," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Demi Tata Keindahan Kota, PKL di Bojong Meron Cianjur Bersiap Direlokasi
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |