https://cilegon.times.co.id/
Berita

Delapan Tahun World Wayang Way: Dari Panggung ke Pendidikan Karakter

Jumat, 07 November 2025 - 14:42
Delapan Tahun World Wayang Way: Dari Panggung ke Pendidikan Karakter Pendiri sekaligus pemilik Sanggar Kinnara Kinnari, Eko Sunyoto, dalam penampilannya pada acara Hari Wayang Dunia dan Hari Wayang Nasional (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)

TIMES CILEGON, MAGELANG – Delapan tahun sudah perjalanan World Wayang Way (WWW) mewarnai panggung seni tradisi di Indonesia. 

Dalam kurun waktu sewindu tersebut, banyak kegiatan yang digagas oleh para pelaku seni lintas generasi. Salah satunya adalah, Sanggar Kinnara Kinnari. Sebuah sanggar yang telah menjadi ruang penting bagi pelestarian dan regenerasi budaya wayang.

Sebelum-praktik-anak-anak-terlihat-antusias.jpgSebelum praktik, anak-anak terlihat antusias mendengarkan penjelasan, ara membuat wayang dari kertas. (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)

Tahun ini, dalam rangka memperingati Hari Wayang Dunia dan Hari Wayang Nasional, yang bertepatan pada Jumat, 7 November 2025, Sanggar Kinnara Kinnari kembali menggelar rangkaian kegiatan bertema 'Hal Ikwal Wayang'.

 Mengusung semangat keberlanjutan, kegiatan ini secara khusus melibatkan anak-anak dan remaja agar nilai-nilai luhur wayang tetap hidup di tengah derasnya arus modernisasi.

Pendiri Sanggar Kinnara Kinnari, Eko Sunyoto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Bakti Wayang. Kegiatan ini merupakan sebuah gerakan untuk memperkenalkan wayang sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) kepada generasi penerus bangsa.

“Wayang bukan hanya karya seni, tapi juga sarana pendidikan moral dan karakter. Seperti pepatah Jawa ‘Mulat sarira hangrasa wani, rumangsa handarbeni, wajib melu angrungkebi, berani mawas diri, merasa ikut memiliki, dan wajib menjaganya,” jelas Eko, Jumat (7/11/2025) dari sanggar Kinnari Kinnari miliknya di Tingal Kulon RT 02 RW 02 Wanurejo, Borobudur.

Selama sewindu perjalanannya, World Wayang Way telah menjadi ajang yang konsisten menumbuhkan kecintaan terhadap budaya wayang di kalangan generasi muda. 

Pada kesempatan tahun ini, beragam kegiatan digelar, mulai dari workshop dan melukis wayang, pentas dolanan wayang, laku wayang, hingga pementasan wayang orang. Semua kegiatan dikemas secara kreatif dan edukatif.

Eko menegaskan, tantangan terbesar dalam menjaga eksistensi wayang di era digital bukan sekadar mempertahankannya, tetapi bagaimana menghadirkannya dengan cara yang relevan bagi kehidupan anak muda masa kini.

“Edukasi budaya harus dikemas kreatif dan dekat dengan keseharian, termasuk lewat bahasa ibu sebagai media pengenalan nilai-nilai budaya,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Eko berharap semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam wayang tidak menjadi cerita masa lalu, tetapi terus hidup dan berkembang dalam jiwa generasi masa depan.  “Kami ingin wayang tetap eksis dan mampu menjawab tantangan zaman, tanpa kehilangan jati dirinya,” tutupnya penuh harap. (*)

Pewarta : Hermanto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cilegon just now

Welcome to TIMES Cilegon

TIMES Cilegon is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.